Klarifikasi KAMMI IAIN Pekalongan dengan PKPT IPNU

KAMMI IAIN Pekalongan bersama PKPT IPNU

Beredarnya  pamvlet Rekruitment Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) IAIN Pekalongan  dengan Foto mbah Hasyim Asy'ari telah menuai konflik pada kader NU yang tergabung di IPNU, IPPNU, PMII.

Bukan cuma di internal kampus IAIN Pekalongan, melainkan dari wilayah karesidenan Pekalongan merasa keberatan atas pemasangan foto tersebut karena secara paham antara KAMMI dan NU berbeda atau bukan berada di lingkup struktural dalam NU.

Menurut salah satu perwakilan dari Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PKPT IPNU), yang kami sayangkan yakni pada pemasangan foto tersebut ada dalam masa rekruitment, tanpa seizin tokoh atau lembaga NU yang ada di IAIN Pekalongan (PKPT IPNU IPPNU, PMII, MATAN, dll) dan kami sangat menduga bahwa itu hanya strategi KAMMI untuk merekrut kader NU tanpa melihat disini juga ada organisasi IPNU, IPPNU, PMII dll, tuturnya".

Tidak berujung lama, respon kader NU pun langsung klarifikasi atas perbuatan KAMMI pada senin (2/2017) di Gedung Aswaja NU Centre Kota Pekalongan.

Setelah mendapat berbagai pertanyaan, Fahri selaku designer poster tersebut mengatakan bahwasanya saya mendesaign poster itu bukan atas suruhan lembaga, tetapi inisiatif pribadi karena ini sebagai bukti saya mengidolakan mbah Hasyim Asy'ari pendiri NU dan salah satu pahlawan nasional dan bukan hanya mbah Hasyim Asy'ari saja, tetapi sudah ada 9 foto tokoh nasional yang saya pasang dengan quotenya. Diantaranya mbah Ahmad Dahlan (pendiri muhammadiyah), panglima TNI Gatot Nurmayoto, Ir soekarno, Mentri agama dll. Ini hanya keinginan pribadi saya dengan maksud untuk menghilangkan statment buruk tetang KAMMI yang dituduh Radikal, Extreme dll. Harapan saya design seperti itu dapat menjadi bukti bahwa KAMMI Bukan organisasi radikalisme tetapi nasionalis. Dan ini tanpa adanya suruhan dari pengurus, tuturnya dalam forum".

Walaupun pernyataanya mendapat sanggahan dari peserta forum, jawaban dari KAMMI juga diperkuat oleh Fajar (Ketua PD KAMMI Pekalongan) yang terus terang mengakui kesalahanya dan secara gamblang meminta maaf kepada hadirin yang terlibat diforum tersebut.

Permohonan maaf pun diterima dengan bukti tertulis secara organisasi. Hal ini dikemukakan oleh Ikhsan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan di godog matang oleh Murtadlo (Ketua PC IPNU Kab Pekalongan) dalam pernyataanya bahwasanya permasalahan ini tidak perlu di kembangkan dan cukup di selesaikan oleh kaum muda. Surat permohonan maaf di tujukan kepada PKPT IPNU dan PMII IAIN Pekalongan.

Sementara Fuad menambahkan, selain kepada PMII dan IPNU surat klarifikasi secara tertulis juga disampaikan kepada seluruh mahasiswa NU IAIN Pekalongan dengan memasang surat resmi permohonan maaf di mading kampus. Dan kami PKPT IPNU dan PMII meminta maaf apabila selama forum berlangsung ada beberapa opini tidak baik yang jatuh pada KAMMI. Saya harap permasalahan ini selesai pada malam ini juga, tuturnya".

Muhammad saifullah (ketua PC IPNU kota Pekalongan) dalam penutupannya menegaskan kami menerima permohonan maaf dari KAMMI IAIN Pekalongan dengan lapang dada sekaligus mengingatkan jangan sampai terulang kembali atas insiden pemasangan foto tokoh NU untuk pamvlet rekruitmen atau kaderisasi di KAMII sendiri. Bukan hanya KAMMI melainkan seluruh organisasi yang bukan bagian dari NU melakukan hal yang sama akan kami perlakukan sama halnya, tegasnya".

FA