Susi: Kalo Perlu, Pelakunya Harus di Ruqyah
Korban bom meledak di Halte Kampung Melayu, Susi Fitriyani (20), berusaha menceritakan kronologi kejadian terjadinya ledakan bom pada Rabu (24/5) malam. Kepada wartawan ippnujateng.or.id, Susi yang kerap dipanggil Pipit, bercerita adanya kronologi kejadian yang sempat menimpanya.
*Apa kabar Mbak Pipit, Bagaimana kondisinya?*
Alhamdulillah sudah baikan, tetapi belum bisa banyak bergerak.
*Bagian mana saja yang luka sebenarnya, Mbak?*
Sebelah lengan kanan, punggu sebelah kanan, dan kaki sebelah kanan. Kalau lengan sebelah kanan, kemarin sempat patah tulang. Kalau yang lainnya, kebanyakan hasil cipratan ledakan.
*Kronologinya bagaimana sebenarnya hingga njenengan berada disini, mbak?*
Jadi saya bersama teman, bernama Jihan, pulang kuliah dari Universitas Az Zahra pukul 21.00 WIB. Awalnya saya ingin membeli tiket di sebuah minimarket untuk pulang ke Brebes, Jawa Tengah. Sesaat setelah keluar dari minimarket, saya berusaha menghubungi keluarga, dikarenakan tiket sudah habis. Tetapi baru saja akan menelpon, tiba- tiba semua gelap dan telinga saya berdengung. Seperti ada yang memukul dari belakang sebelah kanan diri saya. Saat itu saya sadar, dan saya langsung berlari meski tidak tau kearah mana saya harus berlari. Sekeliling saya gelap dan penuh asap. Saat itu yang ada dalam fikiran saya hanya berlari.
*Lalu, bagaimana njenengan bisa sampai disini, Mbak?*
Jadi saya berlari, dan bertemu seorang polisi. Saya jatuh kedua kalinya, setelah yang pertama pasca ledakan. Saat itu saya hanya memegang kaki polisi tersebut, dan meminta tolong. Oleh polisi tersebut, saya dibawa ke rumah sakit terdekat menggunakan angkutan kota. Tidak sempat saya saksikan seberapa parah lukanya, yang jelas, kata polisi tersebut, sudah banyak darah yang keluar.
*Setelah itu, bagaimana selanjutnya, Mbak?*
Ya saya dibawa ke rumah sakit, dan langsung mendapatkan perawatan medis. Memang benar saya mengalami pendarahan, hingga 4 kantung darah yang digunakan untuk menambah darah.
*Apa sebenarnya yang njenengan ingat saat kejadian tersebut?*
Ya seperti itu tadi, hanya saya merasa aneh, tidak biasanya ada banyak polisi berjaga di halte kampung melayu.
*Menurut Pipit, apa yang akan njenengan sampaikan jika bertemu dengan pelaku bom bunuh diri atau kelompok pelaku tersebut?*
Saya cuma mau bilang, tobatlah. Kalau mau bom bunuh diri, jangan ajak- ajak yang lainnya. Kasihan orang lain yang tidak berdosa. Tobat, Indonesia bukan tempat untuk saling teror.
*Adakah pesan untuk pemerintah terkait hal ini?*
Buat pemerintah, orang seperti pelaku ini harus diberantas sebelum mereka memberantas orang lain. Kalau perlu, mereka harus diruqyah. Kasihan yang tidak tau apa-apa. Kalau seperti ini, sama halnya dengan mengganggu dan membahayakan nyawa orang lain, tuturnya". (Eka)
Susi: Kalo Perlu, Pelakunya Harus di Ruqyah
Reviewed by Unknown
on
22.59
Rating:

Tidak ada komentar